Yogyakarta. Apa sih yang menyenangkan yang orang-orang ingat tentang Yogyakarta? Kemegahan candi Borobudur? Serunya shopping di Malioboro? Memori/kenangan saat menuntut ilmu di sana? Angkringannya? Apa ya.. Gw sendiri nggak tau. Yang pasti, gw baru sekali ke sana. Yoi, kota yang termasuk salah satu tempat wisata terkenal di Indonesia, yang berjarak sekitar 600km dari Jakarta. Gw baru sekali kesana. Itupun pas SMP! S-M-P!
Dan itu tadi, hal menyenangkan apa sih yang gw inget soal Yogya? Gw udah lupaaa.. Samar2 masih keinget sih bentuk candi Borobudur dan bagaimana gw kecapean naik setiap anak tangga-nya sampai puncak. Rada inget juga ramenya Malioboro di mata bocah kecil kayak gw yang cuma dibekalin beberapa rupiah buat dibelanjakan secara bijak. Tapi memori samar2 itu nggak bisa ngehalangin keinginan gw untuk kembali kesana. Ngeliat dan mengingat dengan baik Yogyakarta dengan sesungguhnya.
Dengan Air Asia-lah, pertengahan Juni 2012 ini, gw-nyokap-bokap berlibur ke Yogya. Cukup Rp 250ribu untuk kami bertiga pulang pergi Bandara Soekarno Hatta - Bandara Adisutjipto (murah banget kan! thanks AirAsia), cukup dengan cuti tiga hari gw dari kantor, dan berbagai persiapan akomodasi yang tidak rumit, we were there! Walau sebenernya, sekitar seminggu sebelum gw berangkat ternyata diputuskan gw untuk bertugas (dinas) ke Yogya juga, sungguh sangat kebetulan? Jadilah gw sendiri terhitung menghabiskan seminggu penuh di kota tersebut. Minggu berangkat, Selasa balik ke Jakarta, Rabu berangkat lagi, Sabtu balik ke Jakarta. So wow mualnya gw ngeliat awan.
Tapi di perjalanan kedua-lah, hari Rabu, gw menyadari kalau dari pesawat sebelum landing di Yogya - gw bisa ngeliat gunung! Gunung yang cukup tinggi dan berwarna gelapp, gunung Merapi ya sepertinya? CMIIW. Agak serem waktu ngeliat gunung itu, maklum lah berita kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak pasti bikin orang rada parno. Mana manuvernya si pilot AirAsia ini cukup cihuy jadi miring2 gitu sebelum landing.. Mantap :]
Hari pertama (gw dan keluarga) di sana, kami pakai untuk beristirahat.. Ya maklum, penerbangan siang jadinya panas dan ngelelahin.. Malamnya, kami ke Universitas Gajah Mada tepatnya di wilayah kos-kosan-nya LOL, nganterin sepupu gw yang lagi ngambil S2 di sana. Lumayan lah, malam itu kami sempet liat2 suasana Yogya, Malioboro dari dalem mobil.. Dan tiba di Alun-alun Selatan.. WOOW!! Rame bangeeet. Jalanan dipenuhi motor2 dan mobil yang parkir. Trus banyaak banget kereta2an yang digoes seperti sepeda yang udah dihias berbagai lampu warna warni di sana. Ada taman bermain dadakan kah? Dan ternyata, tante gw bilang kalo emang Yogya begitu. Nggak kenal malam Minggu deh. Setiap malem rame terus. "Makanya disebut kota pelajar," kata tante gw. Iye tan, Kota (para) pelajar (bermain) yah! Ahahaha.
Kami mencari parkir kosong di Alun-alun tersebut, dan kami mencoba peruntungan alias sekedar menghilangkan rasa penasaran tentang kisah Beringin Kembar yang terkenal di sana. Tutup mata, berjalan lurus, dan nggak akan bisa berjalan melewati sela antara kedua beringin. Kalau bisa, berarti kemakmuran akan datang di masa depan, katanyaaa.. Ada juga yang bilang, kalo bisa berarti masih polos, belum diganggu setan? Wew. Gw dan nyokap mencoba secara bergantian, dan kami berdua bisa!! Yaaay, walaupun nggak percaya mitos tersebut, tapi ternyata seneng juga ya berhasil lewat.. hihihi..
Hari kedua, gw-nyokap-bokap hangout keluar. Cieee.. Tujuan kami ada dua: Candi Borobudur dan Pantai Parangtritis. Lokasi keduanya yang cukup berjauhan bikin kami makan banyak waktu di perjalanan, tapi since ini kan tujuannya liburan, ya kami santai aja.. Toh besok masih libur..
Ketika memasuki area Candi Borobudur, dari dalam mobil kami bisa melihat candi ajaib tersebut! Eh tunggu.. kenapa candi ajaib? Ya karena masuk salah satu keajaiban dunia ahahahaha. Nyokap bilang dia terharu ngeliat si candi. Cieee. Gw sendiri pas ngeliat, waaaw.. langsung keinget. Oh iya, waktu SMP juga begini. Nggak ada yang berubah, hebat juga yaaah perawatannya. Semoga bertahan terus sampai lamaaa, supaya generasi2 selanjutnya pun dapat menikmati keindahan bangunan historis ini.. Gw dan nyokap nggak lupa berfoto2 di sana. Agak sulit karena banyak juga wisatawan yang datang ke sana..
Setelah puas menikmati kerennya Borobudur, dan cuci mata di sentra kerajinan sekitarnya, kami melanjutkan perjalanan. Dan ternyata candi yang ada di dekat gate utama Borobudur adalah candi Mendut! Ya ampun, kayak pernah denger yaa. Nyokap bilang kalo candi Mendut ini juga ada dalam pelajaran Sejarah (oh iyaaa), tapi nggak cerita tuh sejarah yang mana. Lupa juga kali yaa hihihi.. Kami sempetin berhenti dulu untuk berfoto sebentar di sana. Terlihat ada beberapa turis di area Mendut, tapi sepertinya kalau ikut masuk kesana akan lama. Jadi kami memilih untuk melanjutkan perjalanan saja..
Perut kami laper banget. Bapak driver menyarankan untuk menikmati masakan hasil tangkapan laut di Pantai Depok, dekat Parangtritis. Kami setuju dan segera meluncur kesana. Daerah2 yang kami lewati begitu asri.. terutama daerah Bantul yang masih sejuk dan bersih. Kami sempat melewati area pengrajin guci2 dan hiasan rumah, bagus2 banget..
Perjalanan panjang Borobudur-Pantai Depok telah kami lalui. Tibalah kami di kedai2 lesehan di area pantai. Agak bingung, karena ternyata kami harus (mungkin sebenarnya tidak harus) membeli ikan mentahnya dulu di tempat penjualan baru membawanya ke kedai untuk dimasak. Pilihan gw dan nyokap jatuh pada ikan kakap merah, cumi-cumi, dan ikan kerapu. Puasss banget makannya, super kenyang, bahkan dengan biaya memasak dan minuman, biaya yang dikeluarkan 'hanya' sekitar Rp100ribuan. Woho.
Karena sudah tiba di pantai Depok, rugi ya kalo tidak melihat ombaknya yang terkenal keras itu. Dan memang, ombaknya tinggi dan kuat. Sehingga tidak ada pengunjung yang berani (dan diperbolehkan) untuk berenang di pantai tersebut. Bahkan ketika sedang asik bermain air di pinggir, nyokap sempat berlari ketakutan ketika ombak besar datang menerjang ahaha. Seru seru.
Seusai pantai Depok, kami melanjutkan perjalanan ke pantai Parangtritis. Salah satu tujuan utama. Dalam perjalanan Depok-Parangtritis kami melewati hamparan tanaman2 kering di pinggir pantai. Tanaman apa ya itu? Mangrove kah? Hmm.. Ketika mobil melewati berbagai losmen dan penginapan, maka gw yakin kalau Parangtritis sudah dekat. Dan benar, kami sampai! Bokap dan nyokap memilih untuk menyewa andong untuk berkeliling pantai. Gw berjalan kaki sendiri kesana. Bener banget kata orang2, Parangtritis emang indah. Beda banget lah sama Pantai Ancol yang jorok ehehehe. Gw bermain pasir dan air sendirian sampai bokap nyokap datang turun dari andong. Kami bertiga saling berfoto, main pasir, main air.. Nggak bosan ya rasanya memandangi laut dengan ombak yang bergemuruh. Perasaan jadi tenang. Inginnya sih sekalian ngeliat sunset karena memang tanpa terasa sudah saatnya matahari tebenam. Tapi ternyata, spot kami bukan spot tepat untuk melihatnya. Jadi nyamping gitu. Tetep menyenangkanlah tapi.. lelah melanda, dan kami pun kembali ke rumah tante untuk beristirahat :)
Hari ketiga, adalah hari shopping! Kami bertiga plus sepupu gw, berbelanja di Pasar Beringharjo. Membeli berbagai macam barang mulai dari kain batik, tas, baju, dan daster. Gw bahkan hampir lupa klo kita nggak pesen bagasi di pesawat, awas kelebihan beban hehehe.. Dari pasar Beringharjo, kami lanjut menyebrang ke pertokoan di sisi lainnya. Mirota adalah toko yang kami datangi. Toko milik laki-laki yang berubah secara magic ini, LOL, cukup lengkap.. Bokap dan nyokap berbelanja baju-baju batik di sana. Keluar dari Mirota, kami beristirahat di ujung jalan Malioboro, menikmati ronde setelah menolak berbagai tawaran becak dan andong untuk mengitari lokasi perbelanjaan tersebut. Merasa sudah tidak perlu berbelanja lagi, kami melanjutkan perjalanan ke The House of Raminten.
House of Raminten adalah resto berkonsep angkringan yang dimiliki oleh si pemilik Mirota tadi. Menu yang ada cukup banyak, enak, dan murah ehehehe. Dengan merogoh kocek sekitar Rp60ribu, kami berempat sudah kekenyangan makan di sana.. Malam harinya, gw dan sepupu, jalan2 berduaan di Malioboro. Awalnya agak awkward sih, secara ini adalah pertama kalinya gw menghabiskan waktu berdua doang ama sepupu gw yang satu ini. Tapi ternyata menyenangkan kok, dia bantuin gw untuk menawar berbagai barang dan memilihkan barang untuk gw beli. Bahkan seusai belanja gw ditraktir minumkopi joos, kopi yang dicelupin arang ke dalemnya. Hiiiy ngeri tapi seruu. Kami cukup banyak berbincang soal mmm masa depan. Dan hahaha sepupu gw yang satu ini emang tipikal orang yang serius dan sangat memikirkan masa depannya, jadi serulah ngobrol ama dia.. Walau agak sedikit berbeda pandangan di sana sini..
Esok siangnya, hari terakhir.. Penerbangan pukul 12.00 siang tentunya nggak bikin kami sempat berjalan2 di Yogya lagi hikss. Di Yogya, toko2 baru pada aktif sekitar jam 10-an sihh.. Hihi, tapi emang masih mau belanja? Cukup deh yee.. Insya Allah kalau diberi kesempatan, ke Yogya lagi. Atau ke Bali? Ya aminnn.. :)
Sampai jumpa lagi, Yogyakarta!! Miss you already :D
PS: Thanks to Ci Iin, tante gw yang baik hati sudah mau memberi penginapan selama di sana..hihi. Thanks to oom Ramos juga dan keempat anaknya. Jadi bisa merasakan suasana Siantar di Yogyakarta hihihi :] Thanks to sepupu gw, Apis.. semoga segera selesai kuliahnya dan lancar persiapan pernikahannya ehehehe :p
suasana siantar begitu juga ya warda? hihi :D
ReplyDeletehmm sebenernya gimana ya suasana Siantar? udah lupa jugaaa ahaha.. lama nggak kesana :p
ReplyDeletemauuuu ikuut....
ReplyDeletejyaaah bapak.. kayanya lebih sering jalan2 dari pada aku xD
ReplyDelete